Untuk pasangan suami istri, berhati-hatilah melontarkan perkataan kepada pasangan, terutama kata terserah, dengan terbiasa mengatakan ini kepada pasangan akan menjadi bumerang di dalam hubungan rumahtangga
Meskipun kata-kata ini dimaksudkan untuk menyerahkan pilihan kepada pasangan namun bisa memicu konflik karena bisa memiliki pemahaman yang berbeda.
Masa bodo
Pingkan Rumondor, seorang psikolog dalam akun Instagramnya (@pingkancbr) menjelaskan, dua arti terserah tersebut akan membuat orang lain kebingungan.
Sebab dengan adanya kedua arti ini membuat orang lain menjadi bingung, apa benar yang dimaksud terserah memang menyerahkan kepurusan atau artinya dia sudah tidak peduli lag.
Pahami Ini Sebelum Berkata “Terserah”
Untuk mencegah salah pengertian sehingga berujung timbul konflik, pasangan suami-istri harus mengetahui apa arti dari kata terserah itu dengan tepat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pasangan yang terjebak dengan kata terserah bisa menimbulkan pertengkaran.
Maka dari itu pasangan suami-istri harus tahu pengguanan dari kata terserah, jangan sampai pengguaan kata aterserah membuat pasangan suami-istri bertengkar.
Pasangan suami-istri harus memiliki komunikasi yang jelas dan jujur karena hal tersebut sangat penting. Suami-istri pun harus bisa membedakan kapan pasangannya mengatakan terserah dengan arti yang pertama dan kedua, sehingga tidak memicu terjadinya konflik.
Cara Membedakan Kata “Terserah” yang Diucapkan Pasangan
Masih menurut pingkan, dari dua kata terserah tersebut bisa dilihat dari bagaimana ntonasinya ketika mengucapkannya dan bagaimana mikik wajahnya.
Menurut Pingkan, penggunaan kata terserah bisa dilihat dari mimik wajahnya. Jika yang mengucapkannya dengan wajah yang santai dan intonasi yang rileks, maka kemungkinan maknanya yang perrama. Ia sudah ikhlas menyerahkan keputusannya kepada pasangan.
Sedangkan kata terserah yang sering membuat pasangan bingung adalah ketika mengucapkan kata terserah dengan mimik wajah yang tegang dan intonasi suara yang ketus.
Karena yang kedua ini memiliki banyak arti, bisa jadi artinya ia sedang malas, ia sedang ketus, ia sedang bingung, ia sedang kesal, aku ingin kamu tahu apa mauku, rasa malas atau kesal dari obrolan sebelumnya, kata Pingkan.
Cara Mengucapkan Kata “Terserah” yang Benar
Terdapat dua cara yang bisa mengganti kata terserah yang seringkali menjadi konflik, yaitu:
Memahami maksud hati terlebih dahulu
Kamu harus benar-benar menghayai apa sebenarnya yang kamu maksud, misal kamu sedang kesal, malas mau menajwab, atau sedang bigung, lebih baik ungkapkan bahwa anda sedang bingung, atau jelaskan bahwa kamu belum mau karena masih kesal, dari pada mengatakan terserah yang bisa memicu pertangkaran.
Hindari gengsi dengan pasanganJika memang lagi kesal sama pasangan lebih baik tarik nafas dulu, jika memang marah lebih baik berhenti sejenak. Yang terpenting kamu harus berhati-hati dengan gengsi. Jika memang gengsi lebih baik atasi rasa gengsi itu terlebih dahulu.
Jagalah lisanmu agar tidak menyakiti pasanganmu, Kelak pasanganmu lah yang menemanimu hingga tua.
Meski tidak mudah, tetaplah berusaha menahan amarah agar tidak terjadi pertengkatan. tak lupa juga berlatih untuk menepis rasa gengsi kepada pasangan untuk memiliki hubungan yang lebih sehat maka jangan ragu untuk konsultasi ke orang yang lebih profesional.
Semoga bermanfaat
sumber :theasianparent.com
Meskipun kata-kata ini dimaksudkan untuk menyerahkan pilihan kepada pasangan namun bisa memicu konflik karena bisa memiliki pemahaman yang berbeda.
- Kata “terserah” menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki dua arti:
- Benar-benar berserah atau menyerahkan keputusan pada orang lain
Masa bodo
Pingkan Rumondor, seorang psikolog dalam akun Instagramnya (@pingkancbr) menjelaskan, dua arti terserah tersebut akan membuat orang lain kebingungan.
Sebab dengan adanya kedua arti ini membuat orang lain menjadi bingung, apa benar yang dimaksud terserah memang menyerahkan kepurusan atau artinya dia sudah tidak peduli lag.
Pahami Ini Sebelum Berkata “Terserah”
Untuk mencegah salah pengertian sehingga berujung timbul konflik, pasangan suami-istri harus mengetahui apa arti dari kata terserah itu dengan tepat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pasangan yang terjebak dengan kata terserah bisa menimbulkan pertengkaran.
Maka dari itu pasangan suami-istri harus tahu pengguanan dari kata terserah, jangan sampai pengguaan kata aterserah membuat pasangan suami-istri bertengkar.
Pasangan suami-istri harus memiliki komunikasi yang jelas dan jujur karena hal tersebut sangat penting. Suami-istri pun harus bisa membedakan kapan pasangannya mengatakan terserah dengan arti yang pertama dan kedua, sehingga tidak memicu terjadinya konflik.
Cara Membedakan Kata “Terserah” yang Diucapkan Pasangan
Masih menurut pingkan, dari dua kata terserah tersebut bisa dilihat dari bagaimana ntonasinya ketika mengucapkannya dan bagaimana mikik wajahnya.
Menurut Pingkan, penggunaan kata terserah bisa dilihat dari mimik wajahnya. Jika yang mengucapkannya dengan wajah yang santai dan intonasi yang rileks, maka kemungkinan maknanya yang perrama. Ia sudah ikhlas menyerahkan keputusannya kepada pasangan.
Sedangkan kata terserah yang sering membuat pasangan bingung adalah ketika mengucapkan kata terserah dengan mimik wajah yang tegang dan intonasi suara yang ketus.
Karena yang kedua ini memiliki banyak arti, bisa jadi artinya ia sedang malas, ia sedang ketus, ia sedang bingung, ia sedang kesal, aku ingin kamu tahu apa mauku, rasa malas atau kesal dari obrolan sebelumnya, kata Pingkan.
Cara Mengucapkan Kata “Terserah” yang Benar
Terdapat dua cara yang bisa mengganti kata terserah yang seringkali menjadi konflik, yaitu:
Memahami maksud hati terlebih dahulu
Kamu harus benar-benar menghayai apa sebenarnya yang kamu maksud, misal kamu sedang kesal, malas mau menajwab, atau sedang bigung, lebih baik ungkapkan bahwa anda sedang bingung, atau jelaskan bahwa kamu belum mau karena masih kesal, dari pada mengatakan terserah yang bisa memicu pertangkaran.
Hindari gengsi dengan pasanganJika memang lagi kesal sama pasangan lebih baik tarik nafas dulu, jika memang marah lebih baik berhenti sejenak. Yang terpenting kamu harus berhati-hati dengan gengsi. Jika memang gengsi lebih baik atasi rasa gengsi itu terlebih dahulu.
Jagalah lisanmu agar tidak menyakiti pasanganmu, Kelak pasanganmu lah yang menemanimu hingga tua.
Meski tidak mudah, tetaplah berusaha menahan amarah agar tidak terjadi pertengkatan. tak lupa juga berlatih untuk menepis rasa gengsi kepada pasangan untuk memiliki hubungan yang lebih sehat maka jangan ragu untuk konsultasi ke orang yang lebih profesional.
Semoga bermanfaat
sumber :theasianparent.com