Jaga Lidahmu baik baik Jangan sampai Lidahmu membuatmu sengsara di kemudian hari!

Pepatah mengatakan bahwa “lidah tidak bertulang” memang benar karena banyak ucapan tidak kita disadari keluar dari mulut dan mungkin akan membuat dosa. Ada juga pepatah yang megatakan bahwa “Mulutmu adalah harimaumu” dan “Lidah itu lebih tajam dari pedang”, wuih ngeri juga baca peribahasa yang satu ini. . Kalau kita tidak menjaga lisan yang keluar dari mulut kita, maka kita sendiri yang akan celaka.


Memelihara lisan sama saja dengan memelihara harimau yang jika kita lengah maka harimau tersebut akan menerkam dan melukai kita sendiri. Berikut dosa besar yang berasal dari lidah kita

Berdusta termasuk dosa yang sangat sering dilakukan oleh manusia. Kita sering dipaksa oleh keadaan untuk berdusta (hanya alasan). Sebagai contoh, untuk melindungi jabatan ataupun ingin naik kejabatan yang lebih tinggi ataupun agar tidak dimarahi atasan, kita kadang takut dan lupa untuk berkata jujur dan sering untuk berdusta demi karier. Sebagai contoh lagi, ketika pulang kerumah larut malam gara-gara kumpul sama teman, terus ditanya sama istri “darimana saja?”, kita mungkin pasti menjawabnya “habis lembur say dikantor”. Padahal itu jelas berdusta, namun tetap saja kita lakukan agar tidak dimarahi istri. Haha.

Jangan berdusta,

ingat Sabda Rasulullah saw, “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu apabila mereka berbicara berdusta, apabila mereka berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanat mereka berkhianat” (HR Muslim). Jadi berdusta itu adalah salah satu ciri orang munafik.

Kata “fitnah” berasal dari bahasa Arab yang berarti kekacauan, bencana, cobaan dan penyesatan. Fitnah sering dimaksudkan dengan berita bohong atau tuduhan yang diada-adakan untuk membinasakan seseorang. Fitnah itu lebih kejam daripada membunuh. Memfitnah itu membunuh orang secara perlahan. Memfitnah itu membunuh karakter seseorang yang akan membuat orang yang kena fitnah itu akan mati secara perlahan karena sakit hati, malu dan jantungan. Oleh karena itu mari kita berlindung dari sifat fitnah.

Mengadu domba

Adu domba atau anjur atar (bahasa banjar) merupakan sifat yang sangat tercela. Akibat adu domba maka dua orang manusia bisa saling bunuh, akibat adu domba bisa jadi sebuah Negara akan hancur. Jika kita tahu akibat dari mengadu domba, tentulah kita akan menghindarinya. Rasulullah saw telah memperingatkan kepada kita bahwa siksa pengadu domba akan dimulai sejak ia berada di dalam kubur.

Rasulullah saw bersabda, “Di antara penyebab siksa kubur adalah al-baul (membuang air kecil yang tidak dibersihkan) dan an-namimah (mengadu domba).” (al-Hadits)

Menggunjing

Ini dia neh yang juga sulit untuk dihindari. Kadang kita tidak mau membicaraka tentang orang lain, namun seringkali kita terpaksa untuk mendengarkan cerita teman atau sahabat atau pasangan kita tentang orang lain, yang seringnya apabila tidak ditanggapi akan dianggap tidak perhatian (sulit memang, simalakama) didengarkan dosa, tdak didengarkan putus hubungan (kacau).

Termasuk dalam ghibah adalah membicarakan orang lain yang apabila orang itu mengetahuinya akan merasa tersakiti. Rasulullah saw pernah bertanya kepada sahabat tentang ghibah, maka para sahabat mengatakan bahwa Allah dan rasul-Nya lebih tahu. Lalu, Rasulullah saw bersabda, “Ghibah adalah ketika engkau mengatakan sesuatu tentang diri saudaramu yang ia tidak ingin hal itu diketahui oleh orang lain, padahal jika benar engkau katakan tentang dirinya, berarti itu ghibah. Dan, jika salah, itu adalah fitnah.”

Sumpah palsu

Bersumpah palsu adalah ucapan resmi yang disertai dengan kesaksian Allah untuk hal-hal atau keadaan yang tidak sepantasnya. Perbuatan semacam ini adalah perbuatan yang termasuk dalam golongan dosa besar. Sumpah atas nama Allah untuk sebuah kebohongan adalah termasuk dosa besar karena perbuatan ini adalah kebohongan yang mengatasnamakan Allah sebagai saksinya. Adzab dan ancaman bagi pelaku sumpah palsu ini sangat mengerikan, karena Allah akan menghukumnya dengan siksa yang amat pedih.

Itulah deretan dosa besar yang berasal dari lisan kita. Untuk menghindari dosa-dosa tersebut lebih baik kita diam karena Diam Itu adalah Emas. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang mampu menjaga lisan kita dari dosa.