Suami Baru Gendong Anak 5 Menit aja udah Ngeluh Capek, Pegang HP 5 Jam Betah Amat! Ada yang kayak gini?

Sebagai seorang Papah yang newbie, tentu urusan gendong menggendong ini menjadi suatu kewajiban yang harus ditunaikan.

Setiap pagi, sebelum berangkat menjalani profesi sebagai pekerja kantoran (ehem… mbelthut 😀 ), saya selalu menyempatkan untuk menggendong si kecil Zaza.


Pulangnya setelah bersih-bersih dan badan jadi wangi, saya juga menyempatkan untuk menggendong Zaza.

Ternyata sampai saat ini para ilmuwan belum bisa menjelaskan secara ilmiah dengan bukti yang kuat mengapa bayi itu sangat suka digendong. Yah, jawaban sementara adalah karena ketika digendong, bayi merasa nyaman dalam dekapan.

Kalau kata Dokter Spesialis Anak, Caessar Pronocitro, “Pada dasarnya, bayi baru lahir sangat sensitif terhadap stimulus dari lingkungan di sekitarnya. Misalnya perubahan suhu udara, cahaya. Sehingga bila mendapat stimulus dari itu, dia akan bereaksi.”

Nah, bagi para Papa Newbie yang kadang masih ragu buat menggendong bayinya -ya, jangan salah, ada beberapa orang yang takut menggendong bayi, dengan berbagai alasan- setelah saya bertanya pada guru Google ini jawabanya;

Pertama, ambil bayi yang sedang berbaring dan tempatkan salah satu tangan Anda di bawah leher dan kepalanya. Sementara itu, satu tangan lainnya berada di bagian bokongnya.

Angkat bayi dan sesuaikan posisi bayi hingga ia merasa nyaman. Kepala dan leher seharusnya berada di lengan bagian dalam saat digendong. Lakukan gerakan menganyun perlahan. Ini merupakan posisi yang paling tepat untuk saling menatap dengan bayi.

Tapi yang lebih penting dari sekadar teknik menggendong, adalah seberapa lama Anda, wahai, Papah Newbie, tahan menggendong anak?

Hayo, ngaku aja deh.

Menurut hasil analisa dan survey, saya menyaksikan bahwa seorang papah akan betah menggendong anaknya tak lebih dari 5-15 menit. Setelah itu bakalan ngeluh pegel. Capek.

Termasuk saya.

Yah, begitulah para papah newbie. Mereka tak sekuat yang dikira. Lengan gagah mereka yang terbiasa mengangkat barbel, tak sanggup menahan bobot anak yang tak sampai lima kilo.

“Ya, elah. Baru lima menit aja udah capek. Perasaan dari tadi pegang hape mulu gak capek-capek,” adalah kalimat yang seringkali diucapkan istri. Mendengarnya saya cuma cengar cengir saja.

Ada yang mengatakan begini; seorang ibu tahan menggendong anaknya lebih lama dari para pria. Karena ibu menggendong dengan hatinya, sedangnya para papah menggendong dengan ototnya.