Benarkah Lebih Sayang Anak Ketimbang Pasangan Bikin Pernikahan Hancur?

Semua orang menginginkan pernikahan yang langgeng selamanya. Tak ada satu pun pasangan yang suka dengan perceraian dan semua pasangan menginginkan keturunan sehingga ketika memiliki seorang anak ia akan mencurahkan segala kasih sayangnya kepada buah hatinya. Akan tetapi jangan sampai berlebihan hingga mengabaikan pasangan karena bisa berakibat fatal.

Semua orang akan bahagia jika memiliki buah hati, akan tetapi seiring dengan berjawalnnya waktu, kasih sayang pasangan semakin menurun dan terlalu fokus pada sang anak sehingga pasangannya merasa diabaikan.


Akan tetapi hal demikian nyatanya tidak baik juga karena ternyata bisa merusak pernikahan.

Sayang ke Anak Baik, Tapi Jangan Sampai Lupa ke Pasangan

Menyayangi anak memang kewajiban orang tua akan tetapi jangan sampai kasih sayangnya terucahkan hanya kepada anaknya dan melupakan pasangannya.

Melansir dari laman parents.com, seseorang yang terlalu menyayangi anaknya bisa menyebabkan pernikahan rusak. Karena keluarga itu harus saling menyayangi satu sama lain jangan sampai ada yang berlebihan apalagi salah satunya merasa diabaikan.

Ketika sang bayi baru lahir tak jarang semua orang fokus pada buah hatinya saja hingga lupa untuk memberi perhatian kepada pasangannya. Terlalu menghabiskan seluruh waktunya kepada sang anak hingga melupakan pasangannya. Tidak jarang pasangan merasa cemburu dan merasa kehilangan kasih sayang dari orang yang dicintainya.

Jika demikian maka yang terjadi adalah salah paham dan menimbulkan masalah baru didalam pernikahan. Sehingga pernikahannya sudah tidak menyenangkan, sudah tidak nyaman bahkan bisa mengakibatkan perceraian. [